Minggu, 20 April 2008

Jumat, 11 April 2008

Profil Bu Eka

Nama Lengkap :
Dra. Ekaning Widjiastuti

Tempat Tanggal Lahir :
Malang, 22 September 1957

Alamat :
Perum STI FF 08

Hobby :
Tarik suara

Makanan favorit :
Semua yang halal

Mifa :
Semua yang halal


(dengan pertanyaan yang sama kami ajukan pada Bu Susi)

1. Beliau mengajar sejak tahun 1981

2. Pendapatnya tentang siswa :
- Dulu =>
semangat belajar lebih tinggi (sergep) dan lebih akrab
- Sekarang =>
lebih suka belajar sendiri dan lebih cuek

3. Diajak motivator, tidak hanya ceramah, diskusi, tugas dan humor disesuaikan dengan mata

4. Perekonomian global, spekulan dan koruptor memperburuk, menambah atau mengelola pariwisata lebih mendalam

5. Program studi IPS => belum tentu IPA menjamin, lebih baik mementingkan potensi atau kemampuan dan tidak hanya keinginan

6. Hubungan kerja dengan negara lain harus karena lebih tahu perkembangan negara lain serta menambah devisa

7. Dalam menghadapi era global bidang ekonomi lebih hemat dan sebenarnya tidak bisa dihindari, menambah pemasukkan hidup sesuai kemampuannya

8. Pesan :
pandai-pandailah punya filter mana yang baik dan tidak, utamakan imtaq, semangat belajar ditingkatkan serta pandai-pandai membagi waktu

Profil Bu Susi

Nama Lengkap
~ Susilaningtyas, Spd
Tempat, tanggal lahir
~ Mojokerto, 30 November 1954
Alamat rumah
~ Perum. ASABRI Blok G, No. 315
Hobi
~ Membaca koran, tabloid, majalah anak muda
Makanan Favorit
~ Apa saja yang terbuat dari jagung
Minuman Favorit
~ Es Degan ditambah madu

T: Kapankah Ibu pertama kali mengajar?
J: Oktober 1979

T: Bagaimana pendapat Ibu tentang murid SMASA dahulu dan saat ini?
J: Dahulu, mereka memiliki hubungan emosional yang sangat dekat dengan gurunya. Ibu juga mudah mengingat mereka walaupun sering kali lupa nama mereka. Saat ini, murid lebih cuek dengan guru-guru mereka. mungkin karena perubahan zaman, pergaulan dan keterjangkauan mereka untuk mendapat informasi dalam pelajaran, sehingga sering melupakan guru-gurunya

T: Bagaimana menurut Ibu tentang perbedaan jurusan di sekolah ini? (IPA dan IPS)
J: Pada dasarnya tak ada yang mengungguli ataupun merendahkan satu sama lainnya. tergantung bagaimana tindakan orang tersebut (siswa) dalam menimba ilmu. Tak ada jaminan, bahwa yang masuk jurusan IPA akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan, atau sebaliknya. Kita kembalikan lagi dari masing-masing pribadi. Bagi Ibu, pilihlah program studi yang benar-benar diminati, dan itupun berasal dari keinginan pribadi untuk memutuskan akan kemanakah aku?

T: Apa saja trik mengajar Ibu di kelas agar pelajaran ekonomi mudah dipahami?
J: Selalumengajak siswa untuk peka terhadap lingkungan sekitar, baik situasi, kondisi, dan diharapkan mereka memilki rasa peduli dengan lingkungan sekitar. menggali kecakapan untuk keberhasilansesuai dengan porsi masing-masing individu.

T: Bagaimana menurut Ibu tentang perekonomian di Indonesia saat ini?
J: Semakin terpuruk. Sebaiknya, masyarakat tidak saling tuding atau menyalahkan. Karena akan memperburuk situasi, tidak semakin terselesaikan, malah semakin membesar. Sebainya kita sebagai warga negara yang sadar akan masalah tersebut, bahu-membahu secara bersama mencari solusi tanpa ada lagi penyalahgunaan.

T: Adakah dampak yang terjadi ketika Indonesia menjalin hubungan Internasional?
J: Ada. Dampak positifnya, Kita dapat mengetahui dan belajar dari kemajuan negara di dunia. Namun, bagi mereka yang belum siap, dampak negatif yang timbul antara lain, mereka menjadi salah mengartikan segala kebijakan pemerintah unutk perekonomian, sebagai sontoh Demokrasi & Reformasi
yang saat ini menjadi pro & kontra di kalangan masyarakat.


T: Adakah pesan yang ingin disampaikan dari Ibu kepada para siswa?
J: Jadilah murid yang baik, bertanggungjawab, menaati agama, hormat pada orang tua, bangsa dan negara, sesuai dengan kemampuanl yang dimiliki tiap individu

Jumat, 04 April 2008

subsidi BBm atau kedele

21 Januari 2008

Mana yang lebih baik: subdisi BBM atau makanan?-MCB

Aco punya tulisan yang menarik soal kedele. Dalam sebuah diskusi informal, kita coba melihat langkah apa yang bisa dlakukan untuk mengatasi soal kedelai ini.
Pertama, mungkin baik untuk memahami persoalannya: harga internasional naik sangat tinggi dan kemudian dampaknya dirasakan pada harga domestik (pass-through effect). Disisi lain, produksi domestik terus menurun, sedangkan konsumsinya terus naik. Akibatnya dapat diduga: harga melambung. Yang perlu diperhatikan, fenomena ini terjadi bukan hanya pada kedelai, tetapi juga bahan makanan lain. Kita lihat pola yang mirip untuk beras sebenarnya, juga untuk terigu. Tampaknya, dampak dari perubahan iklim sedikit banyak menganggu panen dibanyak negara di dunia. Selain itu subsititusi dari makanan ke bio-fuel juga menganggu peningkatan produksi. Karena itu fenomena kedelai, adalah fenomena yang mirip dengan jenis komoditi pertanian lain.
Kedua, kalau memang soalnya adalah pass through effect, maka penambahan impor tak akan membuat harga domestik lebih rendah dari harga internasional. Namun, penambahan impor setidaknya akan menjamin harga domestik comparable dengan harga internasional. Dalam kasus dimana stok kurang, karena produksi menurun dan konsumsi naik, dan impor dihambat, maka dalam jangka pendek Indonesia pasti akan merasakan kenaikan harga. Langkah yang bisa dilakukan adalah menambah supply. Persoalannya, dengan suppply domestik yang terbatas, maka penambahan pasokan hanya bisa dilakukan melalui impor. Sayangnya hanya 4 perusahaan yang berani melakukan impor. Secara formal tidak ada larangan impor, karena importir kedelai termasuk kategori importir umum (IU) --siapa saja boleh impor. Namun, dalam praktek, karena resiko dari fluktuasi harga yang begitu tinggi, praktis tak besar insentif bagi perusahaan melakukan impor. Akibatnya terjadilah natural oligopoli. Implikasinya: impor pun terbatas. Langkah pemerintah menurunkan bea masuk menjadi 0% memang solusi jangka pendek. Namun perlu dicatat bahwa impor pun membutuhkan waktu. Selain itu, jika yang melakukan impor hanya 4 perusahaan, maka jumlah yang bisa diimpor juga akan terbatas. Karena itu seperti yang ditulis Aco, saya kira upaya penambahan impor bisa dilakukan dengan meminta Bulog untuk melakukan impor.
Ketiga, perlu dicatat solusi jangka pendek ini, maksimal hanya akan mampu membuat harga domestik hampir sama dengan harga internasional (harga kedelai+biaya transpor). Tapi dia tidak akan mampu menurunkan harga kedelai seperti sebelum kenaikan harga di pasar internasional. Implikasinya, harga masih akan tetap relatif mahal.
Ketiga, jika pemerintah menginginkan harga kedelai atau bahan makanan lain menjadi relatif murah, maka alternatifnya adalah memberikan subsidi. Persoalannya adalah kalau semua komoditi harus disubsidi termasuk juga BBM, maka pertanyaanya adalah uanganya dari mana? APBN jelas tak akan sanggup mensubsidi semuanya. Karena itu pemerintah harus menentukan prioritasnya. Porsi makanan termasuk kedelai dalam porsi pengeluaran atau konsumsi jelas lebih besar dibanding porsi konsumsi bensin, apalagi bagi penduduk miskin. Karena itu jika subsidi BBM dialukan sebagian (tetap pertahankan minyak tanah) dan kemudian dialokasikan kepada subsidi makanan, maka dampak dari transfer pendapatannya akan lebih besar dibandingkan subsidi BBM. Itu sebabnya subsidi makanan jelas akan lebih bermanfaat dibanding subsidi BBM. Lagi pula mengapa harus mensubsidi bensin yang dinikmati oleh kelompok menengah atas. Dari sisi ini saya kira lebih adil bila subsidi dialokasikan pada makanan termasuk kedelai, ketimbang premium.
Keempat, solusi subsidi jelas bukan first best solution. Sayangnya kita memang hidup bukan pada dunia first best, kita hidup pada dunia second best, karena itu mungkin subsidi harus diterima sebagai kompensasi dalam jangka pendek. Secara politik juga lebih baik mensubsidi makanan yang terkait langsung dengan kebutuhan pokok orang ketimbang premium. Dalam jangka menengah panjang, solusi yang harus dilakukan adalah meningkatkan produkftitas. Disini kita bicara tentang perlunya perbaikan irigasi, infrastruktur, bibit, teknologi, akses pasar. Dan juga mungkin penting jika Presiden memanggil bupati, gubernur untuk memastikan bahwa daerah-daerah meningkatkan produksi pertaniannya. Kasus kedelai, adalah contoh kesalahan kita bagaimana masalah produktifitas yang rendah selama ini diatasi dengan solusi kebijakan perdagangan dengan melarang impor atau memberikan bea masuk tinggi. Akibatnya tak ada kompetisi yang memaksa pertanian domestik untuk memperbaiki dirinya. Kita terlena karena toh, tanpa meningkatkan produkifitas, kita tetap aman karena impor kita hambat. Ini mirip seorang anak yang tak pernah dewasa karena si orang tua selalu melindunginya. Dan pada saat sang anak harus berinteraksi langsung dengan dunia, ia menjadi terkejut karena kenyataan tak seindah perlindungan orang tua. Itu sebabnya solusi jangka menengah panjang adalah peningkatan produktifitas. Sayangnya produktifitas tak bisa naik dalam waktu sekejap, maka solusi menambah impor adalah langkah yang tepat. Selain itu mengapa tidak mengaloksikan subsidi BBM kepada subsidi makanan? Toh, jika kita ingin melindungi, yang perlu dilindungi adalah mereka yang miskin bukan kelas menengah atas

(Shelly)

Ilmu ekonomi
Transaksi di bursa saham New York
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).


Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.

Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.











Inflasi


tingkat inflasi di dunia
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Mengukur inflasi
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
Indeks harga barang-barang modal
Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
Dampak


Pekerja dengan gaji tetap sangat dirugikan dengan adanya Inflasi.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Peran bank sentral
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.






UU yang Mengatur Keikutsertaan Indonesia dengan Badan Perekonomian Dunia

UU 26/1956,KEANGGOTAAN REPUBLIK INDONESIA PADA BADAN KEUANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION)
Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 26 TAHUN 1956 (26/1956)
Tanggal : 18 DESEMBER 1956 (JAKARTA)
Tentang : KEANGGOTAAN REPUBLIK INDONESIA PADA BADAN KEUANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION)
REPUBLIK INDONESIA. KEANGGOTAAN.
Presiden Republik Indonesia,
Menimbang:
a.bahwa pasal-pasal Persetujuan Badan Keuangan Internasional pada tanggal 11 April 1955 telah disahkan oleh Dewan Direktur-direktur Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (untuk selanjutnya disebut "Bank") dan disimpan dalam arsip Bank agar ditanda-tangani dan disetujui atas nama Pemerintah negara-negara anggota masing-masing; b.bahwa adalah penting penyertaan Republik Indonesia dalam Badan Keuangan Internasional sesuai dengan pasal-pasal. tersebut di atas.
Mengingat: pasal-pasal 89, 118, dan 120 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat;
Memutuskan:
Menetapkan:
Undang-undang tentang keanggotaan Republik Indonesia pada Badan Keuangan Internasional.
Pasal 1.
Presiden Republik Indonesia dapat memberi kuasa:
1.menanda-tangani atas nama Pemerintah Republik Indonesia, pasal-pasal Perjanjian Badan Keuangan Internasional; dan
2.penyerahan kepada Bank tanda-tanda persetujuan atas pasal- pasal persetujuan Badan Keuangan Internasional, yang menyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah menerima tanpa pembatasan-pembatasan, sesuai dengan undang-undangnya, pasal-pasal bersangkutan, ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat termuat di dalamnya sebagai syarat diakuinya Republik Indonesia sebagai anggota Badan Keuangan Internasional, dan telah mengambil langkah-langkah perlu guna melaksanakan semua kewajiban karena persetujuan tersebut.
Pasal 2.
*1295 (1) Menteri Keuangan dengan ini dikuasakan untuk mengambil segala tindakan dan segala perbuatan yang perlu ataupun utama dengan maksud guna melaksanakan kewajiban-kewajiban dan penggunaan hak-hak Republik Indonesia karena persetujuan tersebut. (2) Perbuatan yang dikuasakan kepada Menteri Keuangan agar dilakukan olehnya, sebagai tersebut dalam ayat 1 akan meliputi antara lain:
a.penunjukan Bank Indonesia sebagai tempat penyimpanan menurut pasal IV, ayat 9 persetujuan tersebut; b.penunjukan instansi tertentu untuk mengadakan hubungan- menurut pasal IV, ayat 10 persetujuan tersebut; c.pembayaran atau memerintahkan pembayaran jumlah iuran Republik Indonesia pada Badan Keuangan Internasional; d.pembayaran jumlah-jumlah uang lainnya yang karena keanggotaan Badan Keuangan Internasional harus dibayar atau yang oleh Pemerintah Republik Indonesia hendak dilakukan kepada Badan Keuangan Internasional atau sesuatu anggota lainnya dari Badan itu; e.penerimaan semua jumlah-jumlah uang yang mungkin dibayar Badan Keuangan Internasional kepada Pemerintah Republik Indonesia;
f.penciptaan dan pengeluaran obligasi-obligasi dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang akan ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan maksud guna mengadakan pinjaman buat menyediakan sesuatu jumlah uang yang harus dibayar karena sesuatu ketentuan undang-undang ini atau persetujuan tersebut, atau pembayaran atau perintah pembayaran semua jumlah-jumlah uang guna penebusan sesuatu kewajiban yang diciptakan, diadakan sebagai terurai di atas.
Pasal 3.
Bank Indonesia akan, atas perintah Menteri Keuangan, membayar dengan emas atau dengan dollar Amerika Serikat guna kepentingan Republik Indonesia iuran Pemerintah Republik Indonesia kepada Badan Keuangan Internasional.
Pasal 4.
Ketentuan-ketentuan pasal VI (yang berhubungan dengan kedudukan, kekebalan dan hak-hak utama Badan Keuangan Internasional) akan berlaku penuh dan mempunyai kekuatan undang- undang pada saat Republik Indonesia menjadi anggota dari Badan Keuangan Internasional.
Pasal 5.
Undang-undang ini dapat disebut sebagai "Undang-undang Badan Keuangan Internasional 1956" dan mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 1956. *1296 Presiden Republik Indonesia,
ttd.
SOEKARNO
Diundangkan pada tanggal 18 Desember 1956. Menteri Kehakiman,
ttd.
MULJATNO
Menteri Keuangan,
ttd.
JUSUF WIBISONO

(Mardiansya, Mirwan, Dimas, Askurul, Billy)

BERITA

Materi yang Disampaikan Minggu Ini
disampaikan oleh Ibu Dra. Ekaning Widjiastuty

Standar Kompetensi : (5)

Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).

Kompetensi Dasar :


  1. Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, dan PN
  2. Menjelaskan menfaat penghitungan Pendapatan Nasional
  3. Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan negara lain
  4. Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi
Ulangan Harian II
"Pendapatan Nasional"

tanggal 2 April 2008

Tugas Siswa

  1. Menghitung Konsep Pendapatan Nasional (12 Maret 2008)
  2. Menghitung Indeks Harga Agragatif Sedehana dan Tertimbang (26 Maret 2008)

Koperasi Sekolah

KOPERASI SEKOLAH

1. Pengertian Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah ialah koperasi yang didirikan oleh para siswa sebagai tempat pendidikan dan latihan berkoperasi di sekolah. Koperasi Sekolah tidak berbentuk badan hokum, tetapi mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi dari Kantor Departemen Koperasi.

Adapun pertimbangan koperasi sekolah yaitu :

1. menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasian melalui program pendidikan sekolah.

2. menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.

3. membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan,dan jiwa koperasi.

4. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar berguna kelak di masyarakat

5. membantu kebutuhan para siswa dan mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah

Kerja sama koperasi berlandaskan individualitas dan solidaritas. Nilai individualis tidak dikobarkan untuk tujuan kerja sama, tetapi untuk isi mengisi dan dikembangkan.

2. Fungsi Koperasi sekolah

Fungsi atau manfaat koperasi sekolah :

a. Merupakan alat pendidikan dan penerapan pengetahuan di bidang ekonomi dengan berasas gotong-royong

b. Merupakan alat untuk mengusahakan kebutuhan sekolah bagi para siswa

c. Sebagai tempat kegiatan menabung di sekolah

3. Tujuan Koperasi Sekolah

Tujuan didirikan Koperasi sekolah yaitu

a. Memasyarakatkan koperasi melalui pendidikan ekonomi dan koperasi di sekolah

b. Menanamkan dan mendidik kesadaran hidup bergotong-royong dan setia kawan di antara para siswa

c. Menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan jiwa demokrasi pada siswa

d. Menunjang pendidikan sekolah ke arah kegiatan-kegiatan praktis yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa

e. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasian melalui program pendidikan koperasi di sekolah

f. Mendidik para siswa agar menjadi Warga Negara Indonesia yang berguna dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan negara

4. Berbagai jenis usaha koperasi sekolah

Untuk mencapai maksud dan tujuan, koperasi menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Unit usaha pertokoan, menyediakan alat tulis-menulis, buku-buku pelajaran, pakaian seragam sekolah, alat-alat praktek sekolah. Misalnya : alat menggambar, alat praktek biologi, alat praktek kimia dan lain-lain

2. unit usaha kafetaria atau kantin, menyediakan minuman dan makanan (kecil) para siswa

3. Unit usaha simpan pinjam, mewajibkan para anggota (siswa di sekolah) untuk membayar simpanan wajib secara teratur dan menggiatkan anggota untuk menabung atau menyimpan sukarela secara teratur agar mudah pengelolaannya

4. Unit usaha jasa, misalnya jasa fotokopi, jasa penjilidan, jasa pengetikan

5. Pengurus Koperasi sekolah

Ketentuan kepengurusan koperasi sekolah sebagai berikut:

a. Koperasi sekolah dipimpin oleh pengurus dari kalangan anggota koperasi sekolah yang dipilih rapat anggota

b. Umumnya bendahara dan pengawas dipilih dari kalangan siswa/ murid anggota koperasi

c. Pengawas dan bendahara bertanggung jawab kepada pimpinan/ kepala sekolah

Pengurus koperasi sekolah terdiri atas :

a. Para siswa anggota koperasi

b. Jumlah anggota atau pengurus 5 orang dan sekurang-kurangnya 3 orang

c. Kepala sekolah dapat menunjuk beberapa orang guru untuk ikut serta menjadi pengurus koperasi sekolah, dengan ketentuan sebanyak-banyaknya sepertiga dari jumlah anggota pengurus yang dipilih oleh para anggota

6. Modal Koperasi Sekolah

a. Modal Koperasi sekolah diperoleh dari :

1) Simpanan anggota

2) Cadangan

3) Pinjaman

4) Bantuan dari pemerintah dan pihak lain serta

5) Sisa hasil usaha yang tidak dibagi

b. Modal yang diperoleh dari simpanan anggota ialah :

1) Simpanan pokok

2) Simpanan wajib

3) Simpanan wajib khusus

4) Simpanan sukarela

c. Pinjaman dapat diperoleh dari :

1) Pemerintah atau dari sekolah yang bersangkutan,

2) Orang tua murid/ BP3

3) Koperasi lain, dan

4) Lembaga perkreditan, misalnya dari bank

7. Sisa Hasil Usaha

Sisa hasil usaha koperasi yaitu pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku. Setelah dikurangi pungutan-pungutan dan biaya-biaya yang menjadi beban dalam tahun yang bersangkutan.

Sisa hasil usaha dirinci untuk :

a. Cadangan koperasi

b. Dana pengurus

c. Dana karyawan

d. Dana pendidikan koperasi

e. Dana sosial

f. Dana kesejahteraan siswa

g. Dana pembangunan sekolah

(Anita)

Menuju Kota Metropolis

Menuju Kota MetropolisKetika sebuah kota gencar mendirikan pusat-pusat perbelanjaan atau mal, wajar jika sebagaian kalangan terutama pemerhati sekaligus masyarakat kecil khawatir. Mereka takut ditinggalkan, bahkan takut terpinggirkan. Suara-suara kritis bermunculan, Wali Kota Tegal, Adi Winarso, diminta tidak hanya memerhatikan kalangan berduit. Tetapi, ia juga harus memerhatikan pengusaha kecil, baik pedagang pasar tradisional, kaki lima, maupun asongan.

Perjalanan Pemkot mewujud Tegal Metropolis tidak mulus. Kritis bermunculan sehubungan gencarnya serbuan perbelanjaan di kota yang dikenal dengan Jepang-nya Indonesia itu. Se`bagaian masyarakat menilai Pemkot tidak sensitive pada nasib rakyat kecil karena keberadaan mal hanya akan membuat jurang pemisah antara kaya dan miskin semakin lebar.

Akan tetapi, hal tersebut dibantah Kepala Kantor Informasi dan Humas Kota Tegal, Soemito. Ia menjelaskan bahwa keberadaan 2tiga pusat perbelanjaan baru tersebut tidaj bakal menggeser fungsi pasar tradisional layak dipertahankan, bahkan diperbaiki bangunan fisiknya.

Selain memperbaiki pasar tradisional, jelas Soemito, Pemkot juga mendorong tumbuhnya Kota Tegal di malam hari melalui kehadiran penjual makanan lesehan. Selain di alun-alun, kini pusat lesehan mulai bertebaran di pinggir jalan-jalan protocol, seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Jendral Soedirman dan sekitarnya.

(Adif L.)

Kekeringan di Grobogan meluas

Kekeringan di Grobogan MeluasKekeringan di Kabupaten Grobogan (Jawa Tengah) sampai pertengahan Agustus 2003 ini semakin meluas. Kekeringan kali ini menghancurkan pertanian palawija hingga menurunkan produksi sampai 20-30 persen. Menurut hasil kajian bidang ekonomi, dampak penurunan produksi pertanian ini menyebabkan kerugian petani mencapai Rp30miliar.

Kepala Desa Kupang, Hartanti Amin, mengakui bahwa kekeringan tidak hanya menghancurkan pertanian. Penduduk juga merasakan kesulitan air. Untuk tu, pihaknya sudah menganjurkan droping air. Pada saat yang bersamaan, penduduk terpaksa harus antre di malam hari, baik di sendang maupun sumur warga yang airnya masih dapat diandalkan. Pemerintah Kabupaten juga menyusun program penanganan kekeringan dalam dua tahap, yakni jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam jangka pendek, penanganan kekeringan di antaranya akan membangun lima embung (kantong air seperti kolam besar) di beberapa daerah yang dilalui aliran sungai. Dari sejumlah embung itu, satu embungh kecil sudahdibangun dengan dana talang APBD Grobogan Rp50 juta. Kemudian, pembangunan embungjuga didukung bantuan pembuatan sumur gali dan sumur pendek.

Dalam jangka panjang, Pemkab Grobogan juga sedang melaksanakan pengerukan waduk yang penuh Lumpur. Sejak pertengahan Juni 2003 Waduk Sanggeh sudah kering. Airnya menyusut dan tidak lagi mengairi sawah di sekitarnya. Kemudian, pihaknya juga memandang perlu melakukan reboisasi di kawasan hutan yang sudah gundul dan berpotensi sebagai daerah resapan air. Perbaikan drainase dan reboisasi membutuhkan dana yang cukup besar. Hal tersebut tidak bisa hanya ditangani Pemerintah Kabupatan Grobogan, tetapi harus melibatkan pemerintah pusat dan Pemerintah Daerh Provinsi Jawa Tengah.

(Adif L.)

Indonesia kalah dari Thailand dan Malysia

Indonesia Kalah dari Thailand dan MalaysiaDibandingkan dengan Negara tetangga yang sama-sama mengalami krisis ekonomi pada 1998, pendapatan per kapita Indonesia kalah jauh. Pada 2002, pendapatan per kapit Thailand 1.987 dolar AS dan Malaysia 3.400 dolar AS, sedangkan Indonesia hanya 830 dolar AS. Jika ingin mencapai tingkat pendapatan per kapita seperti Thailand pada tahun 2010, Indonesia harus meningkatkan Gross Domestic Produk menjadi 487,1 miliar dolar AS atau 2,5 kali lipat lebih dari sekarang.

“Artinya kita harus mampu menambah 307 miliar dolar AS dalam tujuh tahun ke depan,” tutur Dr. Ir. Arifien Habibie, Asisten Deputi Urusan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Kementerian Negra Koperasi dan UKM. Dia menegaskan bahwa dengamn pertumbuhan ekonomi 10% sekalipun, Indonesia sulit mengejar GDP yang dicapai Thailand pada 2002. Dengan pengangguran terbuka sekitar 8 juta jiwa, Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi 6%-7%.

“Namun, ketidakpastian di beberapa bidang menyebabkan investasi yang masuk rendah sehingga upaya perbaikan investasi terlalu lambat dibandingkan dengan laju pertambahan penganguran,”jelasnya.

(Adif L.)

Perekonomian di Indonesia saat ini

Harga Naik, Peternak ResahSekitar 300 peternak ayam berunjuk rasa meminta agar pemerintah memerhatikan nasib mereka setelah harga pakan terus mengalami kenaika. Kenaikan harga pakan terakhir mencapai Rp 2.700,00 per kilogram. Sebelum, harga pakan ternak hanya Rp 2.300,00 perkilogram.

Di sisi lain, praktik banting harga yng dilakukan para peternak besar atau integrator semakin memukul peternak. “Harga sulit naik karena intergrator melakukan banting harga. Ini yang membuat peternak kecil merugi,” kata salah seorang pengunjuk rasa .

Pada hal, sejumlah peternak ayam pernah membuat kesepakatan untuk tidak melakukan banting harga dengan jalan mengendalikan penjualan pada tingkat harga yang telah disepakati. Bila harga di bawah yang disepakati, peternak menahan untuk tidak melempar ke pasar. Mereka akan menunggu hingga harga membaik di atas kesepakatan.

Para peternak mengatakan bahwa bila kejadian ini terus berlangsung, masa depan usaha peternakan di negeri ini semakin suram. Mereka adalah peternak kecil yang memiliki ayam sekitar 3.000 ekor hingga mencapai puluhan ribu ekor.

Para peternak mengatakan bahwa kenaikan harga pakan belakangan ini merupakan contoh harus dibenahinya kondisi perunggasan nasional. Untuk itu, pengunjuk rasa meminta agar usaha perunggasan dibenahi dalam jangka panjang sehingga semua pihak bisa melakukan usaha ini dengan lebih adil.. Mereka juga meminta agar peternak besar tidak melakukan praktik banting harga yang merugikan peternak kecil.

Direktur Pengolahan dan PemasaranHasil Peternakan, Rismansyah Danasaputra, mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji kemungkinan dibentuknya dewan unggas untuk mengkaji berbagai masalah terkait dengan masalah perunggasan nasional.

(Adif L.)

Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi dibagi menjadi 4 ,yaitu :

  • Sistem Ekonomi Tradisional yaitu suatu system ekonomi yang dilakukan secara tradisional berdasarkan adat istiadat secara trun-menurun.
    1. Ciri-ciri

Ø Berdasarkan Adat istiadat

Ø Menggunakan peralatan yang sederhana

Ø Kegiatan produksi dilakukan pada bidang agraris

Ø Kegiatan distribusi dilakukan dengan cara baster

2. Kelebihan

Ø Setiap individu menjadi produsen

Ø Kegiatan distribusi dilakukan dengan jujur

Ø Kegiatan distribusi memungkinkan individu untuk menjalin hubungan kekeluargaaan

3. Kekurangan

Ø Kurang adanya kepedulian antar individu

Ø Sulit menetapkan ukuran harga

Ø Sulit mendapatkan orang yang ingin bertukar barang

Ø Kepuasan diabaikan

· Sistem Ekonomi Liberal yaitu kehidupan ekonomi yang diserahkan pada mekanisme pasar.

1. Ciri-ciri

Ø Campur tangan pemerintah diabaikan

Ø Adanya persaingan bebas

Ø Tujuan utama yaitu mencari untung

Ø Seluruh sector perekonomian dipegang oleh pihak swasta

Ø Pihak modal berperan besar dalam system ekonomi liberal

2. Kelebihan

Ø Produsen meningkatkan kualitas hasil produksi

Ø Pendapatan dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan keuntungan

Ø Menyerap banyak tenaga kerja

Ø Pemilihan sector usaha disesuaikan dengan kemampuan

3. Kekurangan

Ø Terjadi monopoli

Ø Terjadi jurang pemisah antara miskin dan kaya

Ø Timbul perasaaan untuk mementingkan diri sendiri dan kurang peduli dengan orang lain

Ø Terjadi kekurasakan lingkungan

Ø Kesejahteraan buruh sering diabaikan

· Sistem Ekonomi Terpusat yaitu suatu system yang berprinsip pada kebijakan pemerintah.

1. Ciri-ciri

Ø Adanya campur tangan pemerintah

Ø Hak milik perorangan diabaikan

Ø Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja Negara

Ø Pemerintah memberi batasan kepada individu dalam melakukan usaha ekonomi

2. Kelebihan

Ø Tidak ada krisis ekonomi

Ø Tidak ada jurang pemisah antara kaya dan miskin

Ø Pemanfaatan sumber daya dapat lebih terkendali

Ø Tumbuh rasa kebersamaan

3. Kekurangan

Ø Hak-hak individu kurang dihargai

Ø Keahlian individu kurang dapat berkembang

Ø Kurangnya inovasi dalam kegiatan ekonomi

· Sistem Ekonomi Campuran adalah gabungan antara kelebihan system ekonomi kapitalis dan system ekonomi terpusat.

1. Ciri-ciri

Ø Adanya campu tangan pemerintah

Ø Keberadaan pihak swasta diakui sebagai partner pemerintah

2. Kelebihan

Ø Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas

Ø Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan

Ø Hak pribadi secara nyata diakui

Ø Kondisi harga lebih dapat dikendalian

3. Kekurangan

Ø Pada umumnya beban pemerintah lebih berat dibandingkan dengan pihak swasta

Sektor yang penting dikuasai oleh pemerintah sehingga pihak swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan.

(Adif L)